21 Maret 2008

American businessman

Seorang pebisnis sukses dari amerika sedang berdiri di dermaga tepi pantai pedesaan Jamaika disaat sebuah perahu penangkap ikan kecil dengan seorang nelayan sedang menepi. Didalam perahu kecil tersebut ada beberapa ikan tuna besar. Orang Amerika tersebut memuji hasil tangkapan nelayan tersebut dan menanyakan berapa lama yang dibutuhkan untuk menangkap ikan-ikan tersebut. Nelayan tersebut menjawab, hanya sebentar.

Orang Amerika tersebut lalu bertanya, mengapa tidak menangkap ikan lebih lama sehingga bisa mendapatkan ikan lebih banyak? Nelayan tersebut menjawab bahwa dia sudah mendapatkan ikan yang cukup untuk kebutuhan keluarganya. Lalu orang Amerika itu bertanya lagi, tapi apa yang akan kamu lakukan dengan sisa waktumu?

Nelayan Jamaika itu menjawab, “saya, tidur telat (bergadang), menangkap ikan sedikit, bermain dengan anak-anak saya, bercinta dengan istri, jalan-jalan di pedesaan setiap malam lalu kongkow-kongkow minum rum dan bermain domino dengan teman-teman. Kegiatan saya penuh dan sibuk, sir.

Dengan agak angkuh orang amerika itu berkata, “Saya adalah lulusan MBA dari Harvard dan dapat membantu kamu. Kamu seharusnya meluangkan waktu lebih banyak untuk menangkap ikan dan hasilnya untuk membeli perahu yang lebih besar. Dan dari hasil penangkapan perahu besar kamu dapat membeli beberapa perahu lagi. Nah, dengan begitu kamu akan memiliki armada perahu penangkap ikan dan daripada menjual hasil tangkapan ikan kepada perantara / tengkulak, lebih baik kamu menjualnya langsung kepada pabrik pemrosesan ikan. Lebih jauh lagi, lebih baik kamu membuat pabrik pengalengan ikan sendiri. Kamu dapat mengontrol produksi, proses dan distribusi. Kamu pastinya harus meninggalkan perkampungan nelayan yang kecil ini dan pindah ke Kingston, lalu LA dan lalu ke New York dimana kamu akan menjalankan perusahaan kamu yang berkembang pesat ini.”

Nelayan Jamaika itu bertanya, “ Tapi sir, berapa lama yang dibutuhkan untuk semua ini?”

Orang Amerika tersebut menjawab, “15-20 tahun”

“Lalu apa lagi yang harus saya lakukan, sir?”

Orang Amerika itu tertawa dan tersenyum, lalu menjawab, ”Ini bagian terbaiknya. Padaa waktu yang tepat, kamu mengumumkan IPO dan jual saham-saham perusahaan kamu kepada public dan menjadi sangat kaya, kamu pasti mendapatkan milyaran.”

“Milyaran, sir? .....Lalu? tanya nelayan tersebut penasaran.

Pebisnis Amerika ini terdiam sesaat..... lalu dengan pelan ia menjawab.......

“Lalu baiknya kamu pensiun, pindah ke perkampungan nelayan kecil dimana kamu dapat tidur telat (bergadang), menangkap ikan sedikit, bermain dengan anak-anak kamu, bercinta dengan istri, jalan-jalan di pedesaan setiap malam lalu kongkow-kongkow minum rum dan bermain domino dengan teman-teman.......

17 Februari 2008

Amati Sektor Bank

Setelah lebih dari tiga bulan konsolidasi dan malah cenderung melemah, sekarang kebanyakan saham berkapitalisasi besar dari sector Bank sudah keluar dari area jenuh jual.














best regards,

ASII – Flag pattern



ASII telah menembus resisten dari pola ‘flag’ pada dua hari bursa terakhir.
Pola ‘Flag’ adalah pola penerusan (continuation) jangka pendek yang ditandai oleh konsolidasi sebelum pergerakan sebelumnya diteruskan. Pola ini biasanya didahului oleh kenaikan atau penurunan tajam dengan volume besar, dan memberi tanda sebuah garis tengah dari pergerakan.



Harga ASII rebound setelah menyentuh garis terbawah dari Standard Error Channel, indicator MACD Histogram dan True Strength Index memberikan sinyal bagus. Ini biasanya diartikan sebagai permulaan dari trend naik yang baru.

Target Price : Rp. 33.600 (2-4 bulan)

Best regards,

ANTM - Ulasan Teknikal

Setelah ‘Rally on news’ pada tanggal 14 Februari 2008, ANTM ditutup pada 4.225, tepat pada garis resisten dari 78,6% Fibonacci Retracement (FR) dari titik BC, dan mengalami koreksi akibat aksi profit taking pada hari berikut-nya.



ANTM telah menembus garis resisten bearish-nya pada tanggal 14 februari 2008, dan garis tersebut sekarang menjadi garis support bullish.
Jika harga ANTM dapat bertahan tidak menembus garis support tersebut, kemungkinan besar ANTM dapat melanjutkan kenaikan jangka pendeknya ke level 4350 (61,8% FR dari XA) dan ke level 4775 (78,6% FR dari titik XA).




Best Regards,

16 Februari 2008

ELTY - perform Broadening formation, right-angled and descending.

ELTY membuat pola “Descending Right-Angled Broadening”.

Pola ini adalah salah satu dari 10 pola Teknikal dengan tingkat probabilitas kenaikan tinggi.
Pola ini tingkat kesalahan 19% atau dengan kata lain mempunyai tingkat keberhasilan 81%.

Dapat dikatakan valid, apabila ELTY dapat menembus 670 dengan volume besar dan ditutup diatas 670.

Target price: Rp.900 (1-3 bulan).






Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pola ini, dapat dilihat pada link :
www.coveredcallswins.com
thepatternsite.com

best regards,

03 Februari 2008

IHSG - Berpotensi untuk membuat rekor tertinggi baru.



Setelah tertahan di kisaran resistance 61,8% Fibonacci retracement, IHSG mulai menunjukkan tanda-tanda trend naik dan indikasi untuk meneruskan rally. Sinyal-sinyal positif penguatan untuk jangka waktu menengah dapat dilihat pada saham-saham utama seperti :
AALI, ANTM ASII, BBRI, BMRI, BUMI, INCO, INTP, ISAT, LSIP, SGRO, SMGR, TINS, TLKM, UNSP, dan UNTR.

Juga pada sinyal-sinyal positif pada saham-saham lapis kedua seperti:
BNBR, BTEL, BKSL, ELTY, KLBF, INDF, KIJA, dan TBLA.

Walaupun ada potensi koreksi minor akibat aksi ambil untung (profit taking), IHSG berpeluang besar untuk membuat rekor tertinggi yang baru.
Momentum koreksi minor, biasanya dimanfaatkan oleh sebagian investor untuk membeli saham yang masih prospektif (buy on weakness).


Best regards,


01 Februari 2008

IHSG: Tertahan di level 61,8% fibonacci retracement

Setelah 'terjun bebas' sekitar 21% dari level tertinggi sebelumnya pada awal tahun ini, IHSG telah rebound dan hampir kembali ke level semula.

Tetapi, rebound saat ini tertahan dan mulai melambat pada level 61,8% fibonacci retracement, dikarenakan para pelaku pasar masih ragu-ragu akan pergerakan pasar global selanjutnya.





Mari kita melihat pada gambar yang lebih besar, pergerakan pasar global belakangan ini sangat dipengaruhi oleh sentimen pasar AS. Terlihat kentara ketakutan yang berlebihan akan resesi pada ekonomi AS dan dampaknya pada perekonomian dunia.
Tetapi dalam pembacaan grafik, telah terlihat pola pembalikan kearah bullish pada grafik DJIA dan S&P500, yaitu pola 'Butterfly'.
Mengacu pada pola ini, besar kemungkinan pergerakan DJIA akan rebound sampai level 13.349 (atau 78,6% fibonacci retracement) yang mana hampir presisi bertemu dengan resistance dari 'Downtrend Channel' (lihat gambar).
Ini adalah level kritis. Jika Resistance ini dapat ditembus, maka besar kemungkinan DJIA akan membuat rekor tertinggi baru.





Sekarang, mari kita kembali ke grafik IHSG.
Sinyal-sinyal positif telah terlihat pada berbagai indikator, seperti MACD dan True Strength Index (lihat gambar).
Secara analisa teknikal, IHSG masih berpeluang untuk melanjutkan rally meskipun beberapa aksi ambil keuntungan (profit taking) dapat menyebabkan koreksi minor.

best regards,

24 Januari 2008

The Butterfly Effect on Global Market


klik pada gambar untuk memperbesar

Grafik DJIA terkini memberikan indikasi kuat akan terjadinya pembalikan ke arah positif. Meskipun tertekan oleh aksi jual yang disebabkan para investor masih dibayangi oleh ketakutan global akan terjadinya resesi pada ekonomi AS, grafik DJIA menunjukkan optimisme masih memegang kendali.

Pergerakan kenaikan DJIA diperkirakan masih akan berlanjut sampai walaupun masih akan dibayangi oleh aksi profit taking dan aksi jual akibat pesimisme akan ekonomi AS.

Untuk investor dan trader, khususnya dari Indonesia, ada baiknya untuk mengetahui perkiraan arah pergerakan indeks AS, karena secara langsung maupun tak langsung juga mempengaruhi arah pergerakan indeks global dan IHSG.

Level resistance pada grafik DJIA yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
12.403 (38,2% Fibonacci Retracement)
12.679 (50% FR)
12.956 (61,8% FR)
13.349 (78,6% FR)

Dari pola “Butterfly” yang ada pada grafik DJIA, level kritis yang perlu diperhatikan adalah 61,8% FR, jika level tersebut dapat ditembus maka besar peluang DJIA untuk membuat rekor tertinggi yang baru.

Rgds,

20 Januari 2008

Pola reversal pada grafik ^DJI dan ^GSPC

Grafik ^DJI (Dow Jones Industrial Average) dan ^GSPC (Standard & Poor 500 Index) menunjukkan pola reversal yang potensial, Pola Bullish Butterfly (kupu-kupu) dan Pola Crab(Kepiting)

Indikator-indikator lain seperti stochastic dan W%R juga menunjukkan bahwa grafik DJIA dan S&P500 berada dalam area Oversold dan berpeluang besar untuk rebound










untuk referensi lebih lanjut tentang pola Butterfly dan Crab, lihat link sbb:
harmonictrader.com
hamfon.com
bizz-forex

08 Januari 2008

Technical Review on IHSG

Arah market belakangan ini memang membuat kita dilema, disatu sisi mau posisi buy and hold, sepertinya market sudah ketinggian, overbought, dan lain2 seperti ada gejala mau koreksi. Disisi lainnya, takut kehilangan opportunity kalau nanti harga saham naik terus.

Secara teknikal, chart IHSG juga memberikan Dilema. Daily chart memberikan sinyal positif, yaitu MACD Golden Cross.
Tapi sebaliknya, weekly chart justru memberikan sinyal negatif, yaitu MACD Dead Cross.





Mempertimbangkan indikator lain, seperti Stochastic dan William%R, IHSG sudah hampir ke level Overbought di daily chart. Sedangkan di weekly chart, IHSG sudah di area overbought.





Rasanya sulit mengambil kesimpulan, bahwa IHSG belum waktunya koreksi.

Tapi buat Trend Follower...
selama belum ada konfirmasi yang valid bahwa IHSG sudah melenceng dari trend bullish-nya, masih berpendapat IHSG Bullish.

Trend Follower biasanya memakai indicator Moving Average (MA) untuk mengkonfirmasi arah market, yaitu: MA10, MA20, MA50, MA100, MA200.
Saat ini level IHSG masih diatas semua MA-nya, yang artinya IHSG masih Bullish.

Disaat-2 seperti ini, lebih bijak untuk memperketat cut loss, agar disaat market berbalik arah, tidak mengalami kerugian atau kehilangan potential gain yang sudah ada.

Saya masih yakin market akan mencoba membuat IHSG make new high.
Tapi setelah new high terjadi, who knows ...

Well, have a safe trading and investing.

02 Januari 2008

"January Effect"? Apakah itu?

Pernah mendengar tentang "January Effect"? Apakah itu?

Berdasarkan Investopedia.com,
Sebuah kenaikan harga saham secara umum selama bulan Januari. Kenaikan ini biasanya berhubungan dengan meningkatnya pembelian saham, setelah kejatuhan harga saham yang biasa terjadi di bulan Desember disaat para investor menjual sahamnya untuk mengurangi pajak.

"January Effect" bisa dikatakan lebih berdampak pada saham berkapitalisasi kecil (small caps), daripada saham berkapitalisasi menengah (mid caps) dan saham berkapitalisasi besar (big caps). Kecenderungan historis ini bisa dikatakan sudah jarang diulas akhir-akhir ini karena sebagian besar pasar sudah menyesuaikan/mengantisipasi-nya. Alasan lain, "January Effect" sekarang ini kurang penting karena sebagian besar investor menggunakan program-program naungan pajak pensiun dan oleh karena itu tidak perlu melakukan penjualan saham diakhir tahun untuk mengurangi pajak.


Berdasarkan Wikipedia
"January Effect" (kadang-kadang disebut "year-end effect") adalah pengaruh secara kalender dimana saham-saham, terutama saham berkapitalisasi kecil, secara historis cenderung naik harganya pada periode dimulai dari akhir bulan Desember dan berakhir pada hari bursa kelima pada bulan Januari. Hal ini dipengaruhi oleh penjualan saham di akhir tahun untuk mengurangi pajak, merealisasikan "capital gain", pengaruh dari "Portofolio Window Dressing", atau para investor meng-uang-kan sahamnya untuk liburan. Karena aksi penjualan tersebut, sedangkan tidak ada perubahan yang berarti pada nilai fundamental, para pemburu harga murah (bargain hunter) secepatnya membeli sehingga menyebabkan kenaikan harga di bulan Januari.
Sebuah buku berjudul "The Incredible January Effect" oleh Robert Haugen menjelaskan tentang "January Effect"



Kekuatan pengaruh tersebut bervariasi bergantung pada ukuran perusahaan dan faktor-faktor lain

Dalam beberapa tahun terakhir, setelah "January Effect" diketahui secara luas, sudah jarang diulas dan telah bergeser ke bulan Desember dan menyebabkan kenaikan harga-harga saham yang disebut sebagai "Santa Claus Rally" dan "December Effect"


Definisi berdasarkan InvestorWords.com adalah
Kecenderungan pasar saham untuk naik antara periode akhir Desember hingga akhir pekan awal Januari. "The January Effect" sering terjadi karena banyak investor memilih untuk menjual saham mereka sebelum akhir tahun dalam rangka untuk mengurangi pajak. Saat penghitungan kalender pajak dimulai pada awal Januari para investor ini secepatnya menginvestasikan kembali dana mereka di pasar saham, sehingga menyebabkan kenaikan harga. Meskipun "January Effect" telah seringkali diamati dalam sejarah, masih sukar bagi para investor untuk mengambil keuntungan darinya karena pasar secara keseluruhan mengharapkannya lalu telah menyesuaikan/mengantisipasi harga sebelumnya.

silahkan baca link artikel menarik dibawah ini untuk informasi lebih lengkap tentang "January Effect"
The January Effect: Bull or BullShit?
by Mark Skousen, Chairman, Investment U

regards,
Boy YR